4 Jenis Aplikasi E-Business

4 Jenis Aplikasi E-Business


Di dalam e-business, begitu banyak aplikasi ditawarkan oleh para vendor.  Berbeda dengan perkembangan aplikasi di dunia yang bermula dari paket-paket aplikasi yang bersifat fungsional, di dunia maya aplikasi ebusiness dibangun berdasarkan paradigma proses (business precess).  Jika memperhatikan rangkaian business process yang kerap ditemukan di perusahaan, dari arah hulu (sebelah kiri) menuju hilir (sebelah kanan), aplikasi e-business dapat dikategorikan menjadi 4 jenis.


Cara yang paling mudah dalam memahami keempat kategori aplikasi ebusiness adalah dengan mencoba bergerak dari rangkaian proses hilir menuju hulu.  Alasan pendekatan tersebut dipakai adalah karena di era bisnis modern saat ini, perusahaan berdiri karena adanya pelanggan yang membutuhkan sebuah produk atau pelayanan tertentu.

Berangkat dari pendekatan tersebut, maka pada bagian hilir akan dijumpai rangkaian proses yang menghubungkan sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (customers).  Konsep yang biasa digunakan dalam membangun aplikasi kategori ini adalah Customer Relationship Management (CRM).  Konsep ini mengajarkan kiat dan strategi untuk membangun dan menjalin hubungan yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapailah apa yang kerap diistilahkan sebagai customer satisfaction, customer loyality, dan costomer retention.

Termasuk di dalam proses CRM adalah:
  • Proses penanganan keluhan pelanggan;
  • Proses penanganan pesananan pelanggan;
  • Proses penanganan permintaan informasi dari pelanggan;
  • Proses pengelolaan data dan informasi seputar pelanggan;
  • Proses pengelolaan kebutuhan pelanggan;
  • Proses analisa karakteristik dan perilaku pelanggan.


Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hubungan interaksi dengan pelanggan, perusahaan menentukan konfigurasi dan spesifikasi produk dan jasa yang ingin dihasilkan.  Rangkaian proses yang berkaitan dengan aktivitas desain produk dan jasa ini kerap menggunakan konsep Product Design Management (PDM).

Konsep manajemen yang paling maju untuk dipergunakan dalam proses pengalokasian sumber daya dan produksi adalah Enterprise Resource Planning (ERP).  Konsep aplikasi e-business kategori ini secara utuh mengintegrasikan proses-proses yang berkaitan dengan aktivitas manufaktur produk atau jasa, dan aktivitas-aktivitas pendukung lainnya (seperti permasalahan keuangan, administrasi, dan sumber daya manusia) mulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan distribusinya ke tangan pelanggan.

Rangkaian proses manajemen pengadaan bahan-bahan mentah yang bisa diperoleh perusahaan dengan melakukan pemesanan kepada para pemasok (suppliers) ini dikenal dengan istilah Supply Chain Management (SCM).  Rangkaian proses yang berada di hulu perusahaan ini merupakan antarmuka (interface) yang menghubungkan perusahaan dengan mitra bisnisnya (terutama para pemasok).  Jika CRM cenderung menerapkan aplikasi bisnis e-commerce bertipe B to C, maka SCM aplikasi bisnis yang kerap dipergunakan adalah bertipe B to B.

Dari diagram terlihat keempat aplikasi e-business tersebut membentuk rantai proses yang saling berkesinambungan dimana menghubungkan antara stakeholder perusahaan yang berada di hulu (pemasok) dan stakeholder perusahaan yang berada di hilir (pelanggan).  Pada kenyataannya, banyak sekali proses-proses di dalam rangkaian tersebut yang diahlidayakan (outsource) ke perusahaan lain.  Di sinilah sebuah kategori aplikasi e-business baru dibutuhkan, yaitu menghubungkan perusahaan dengan mitra-mitra bisnis lainnya.